Hidup dengan menderita insomnia bisa sangat menyiksa. Hal ini merupakan emosi yang mematikan sekaligus bisa menyiksa secara fisik dan menimbulkan kecemasan yang luar biasa.

penderita insomnia - www.bintang.com
Mereka yang menderita insomnia kronis tahu betul seperti apa mengerikan dan melemahkannya insomnia. Melalui setiap malam dengan berguling-guling di atas ranjang sambil berpikir bahwa Anda harus tidur, namun tetap tidak bisa tidur. Penderita insomnia juga mengalami kecemasan karena terus terjaga, selain itu mengalami kesulitan pernapasan, detak jantung yang tak beraturan, dan juga berkeringat. Hal-hal semacam itu merupakan rutinitas yang akan mereka lalui setiap malamnya.
Jika Anda berusaha melawan atau menghindari perasaan tersebut, tetap saja justru akan membuat Anda makin sulit tertidur sebab Anda akan bangun untuk buang air kecil di malam hari. Hormon stres juga akan mengalir deras lewat pembuluh darah Anda selama hal itu terjadi.
Penderita insomnia akan merasa sangat lelah. Walau kelelahan telah melanda, mereka tetap saja tidak bisa tidur. Padahal manusia diciptakan untuk makan, tidur, dan menemukan tempat berlindung. Namun lambat laun mereka akan mempertanyakan mengapa mereka tidak memiliki mekanisme tidur layaknya manusia normal pada umumnya.
Tingkat kesadaran yang dimiliki oleh penderita insomnia juga cukup rendah. Sebab mereka tetap harus melanjutkan hidup dengan segala kegiatannya di esok hari, sementara tubuh dan otak mereka sudah sangat lelah. Di samping itu tingkat konsentrasi penderita insomnia pun cenderung buruk. Mereka akan mengalami kesulitan untuk bekerja dan mengerjakan tugas-tugas normal seperti biasanya. Bahkan mereka juga sulit mengontrol emosi dan akan mudah sekali tersulut amarahnya saat membahas hal-hal kecil yang terkadang tidak bisa mereka pahami.
Insomnia mampu membuat para penderitanya kehilangan nafsu makan. Pada hari-hari tertentu, mereka dengan insomnia yang parah bisa mengalami kecemasan yang parah hingga depresi. Sayangnya tidak banyak orang yang memberi dukungan terhadap mereka yang menderita insomnia. Padahal insomnia tidak bisa sembuh hanya dengan obat-obatan anti depresan, namun juga dibutuhkan adanya dukungan dari orang-orang di sekitar mereka.