Demensia adalah salah satu penyakit yang sering menyerang orang dengan usia lebih tua. Sayangnya, banyak orang lanjut usia tidak menyadari bahwa mereka tengah mengidap gangguan tersebut, demikian menurut penelitian baru-baru ini yang diterbitkan dalam Journal of General Internal Medicine edisi Juli 2018.
Sebuah tinjauan data dari 585 penerima Medicare dengan kemungkinan demensia di AS menemukan hampir 6 dari 10 orang tidak terdiagnosis atau tidak mengetahui diagnosis mereka. Mereka yang memiliki pendidikan kurang dari sekolah menengah, yang pergi ke kunjungan medis saja, dan yang memiliki lebih sedikit masalah dengan tugas sehari-hari lebih mungkin berada di antara yang tidak sadar. Orang Hispanik juga lebih mungkin memiliki demensia yang tidak terdiagnosis.
“Ada populasi besar di luar sana yang hidup dengan demensia, yang sayangnya tidak mengetahuinya,” kata penulis utama studi, Dr. Halima Amjad, yang juga seorang asisten profesor kedokteran di Johns Hopkins University School of Medicine di Baltimore. “Implikasinya sangat berpotensi untuk perencanaan dan pengiriman perawatan kesehatan, komunikasi pasien-dokter, dan banyak lagi.”
Ia melanjutkan, jika demensia lebih ringan dan orang lebih mampu untuk melakukan tugas sehari-hari secara mandiri, gejala kehilangan kognitif lebih mungkin ditutupi, terutama bagi pasien yang mengunjungi dokter tanpa anggota keluarga atau teman yang mungkin lebih sadar akan gejala pasien. Sekitar 5,7 juta orang di AS menderita demensia, tetapi hanya setengah dari mereka yang memiliki diagnosis dokter formal, menurut Asosiasi Alzheimer.
“Diagnosis dini penting untuk memertahankan atau meningkatkan kesehatan, dan untuk merencanakan perawatan. Temuan ini dapat membantu dokter mengidentifikasi pasien mana yang mungkin perlu screening lebih hati-hati,” tambahnya. “Ada himpunan bagian dari orang-orang yang dapat dipusatkan oleh dokter ketika menerapkan screening kognitif, seperti minoritas, mereka yang memiliki tingkat pendidikan rendah dan mereka yang datang sendiri.”
Demensia sendiri adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan penurunan fungsional yang seringkali disebabkan kelainan pada otak. Demensia adalah kumpulan penyakit dengan gejala-gejala yang mengakibatkan perubahan pada pasien dalam cara berpikir dan berinteraksi dengan orang lain. Penderita demensia akan kehilangan kemampuan tertentu dan pengetahuannya yang telah didapatkan sebelumnya. Gangguan ini seringkali memengaruhi memori jangka pendek, pikiran, kemampuan berbicara, dan kemampuan motorik.
Namun, mengelola gaya hidup seperti gangguan pendengaran, merokok, hipertensi, dan depresi ternyata dapat mencegah sepertiga kasus demensia di dunia, demikian bunyi laporan terbaru oleh Lancet Commission on Dementia Prevention and Care. Disampaikan pada Alzheimer’s Association International Conference (AAIC) dan dipublikasikan di The Lancet, laporan tersebut juga menyoroti efek menguntungkan dari intervensi non-farmakologis seperti kontak dan olahraga sosial untuk penderita demensia.