Darah pada tubuh manusia terdiri dari cairan yang disebut plasma darah yang berisi sel darah merah (eritrosit ) yang bertugas menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh, sel darah putih (leukosit) yang bertugas menjaga sistem kekebalan tubuh dan melawan infeksi, keping dara (trombosit) bertugas pada proses pembekuan darah saat terjadi luka pada tubuh, dan protein.
Sel darah merah diproduksi di sumsum tulang, dan jutaan selnya dilepaskan ke dalam aliran darah setiap hari. Sel darah merah yang baru diproduksi secara teratur untuk menggantikan sel-sel darah merah yang sudah tua dan rusak. Sel darah merah mengandung bahan kimia yang disebut hemoglobin. Hemoglobin adalah zat yang berfungsi mengikat oksigen dari paru-paru dan mengedarkannya ke seluruh tubuh. Anemia terjadi ketika tubuh kekurangan oksigen, akibat gangguan pada proses penyaluran darah (gangguan pada sel darah merah). Gejala yang aktivitas normal. Selain itu, anemia juga memiliki tanda dan gejala lain seperti berikut ini :
- Sesak napas dan nyeri dada
- Pusing atau sakit kepala
- Suhu tubuh dingin dan pucat di ujung atau telapak tangan dan kaki
- Kulit berwarna pucat (seluruh tubuh)
Pada kejadian anemia akibat defisiensi (kekurangan) zat besi, Maka akan ditemukan tambahan gejala berikut :
- Kelelahan ekstrim
- Mudah terkena infeksi
- Peradangan atau nyeri pada lidah
- Kuku rapuh dan mudah patah
- Detak jantung mejadi cepat dan tidak teratur (aritmia)
- Lebih menginginkan makanan yang kurang akan zat gizi, seperti es, atau tepung.
- Kurang nafsu makan, terutama pada bayi dan anak-anak
- Rasa kesemutan di kaki
Tanda dan gejala anemia muncul akibat jantung bekerja lebih keras dari biasanya untuk memompa darah ke seluruh tubuh, agar tidak kekurangan oksigen. Beberapa orang yang mengalami anemia mungkin memiliki aritmia yang jika dibiarkan pada akhirnya akan menyebabkan gagal jantung. Anemia juga dapat merusak organ-organ di dalam tubuh secara perlahan karena darah tidak bisa menjangkau organ tersebut, sehingga organ tubuh akan kekurangan oksigen. Pada penderita kanker atau HIV / AIDS, anemia akan menghambat keberhasilan dari proses pengobatan.