Stroke Hemoragik adalah istilah medis untuk jenis stroke yang disertai dengan pendarahan. Stroke Hemoragik terjadi ketika pembuluh darah di otak mengalami kebocoran atau pecah, sehingga menyebabkan perdarahan di sekitar otak. Jumlah penderita stroke hemoragik mencapai 20% dari keseluruhan penderita stroke di seluruh dunia.
Perdarahan di sekitar otak sendiri disebut dengan istilah Perdarahan Subarachnoid (SAH), dan seringkali disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah yang abnormal (aneurisma) pada permukaan otak. Sedangkan untuk pendarahan di dalam otak disebut Perdarahan Intraserebral (ICH) yang lebih sering disebabkan oleh tekanan darah tinggi.

Stroke Iskemik dan Stroke Hemoragik
Setelah menjalani pengobatan di Rumah sakit, pasien stroke biasanya akan diberi arahan untuk melakukan terapi rehabilitasi. Terapi rehabilitasi untuk penderita stroke hemoragik mencakup :
-
Terapi fisik, dengan tujuan untuk mengembalikan fungsi fisik dan membantu pasien meningkatkan kekuatan, keseimbangan, serta koordinasi tubuh.
-
Terapi okupasi, bertujuan untuk membantu pasien mendapatkan kembali kemampuannya untuk bisa melakukan aktivitas sehari-hari.
-
Terapi wicara, untuk membantu meningkatkan kemampuan berbicara pasien.
-
Terapi Psikologi, untuk membantu memperbaiki kondisi mental dan emosional pasien paska stroke.
-
Terapi Sosial, untuk membantu pasien dan keluarga mengkoordinasikan perawatan kesehatan lanjutan di rumah, termasuk dalam hal pengaturan keuangan.
Setiap penderita stroke memerlukan pendekatan khusus yang berbeda dalam rehabilitasi, dikarenakan bagian otak yang dipengaruhi juga berbeda-beda antar pasien.
Latihan fisik
Pedoman terbaru dari Administrasi Veteran di Amerika Serikat merekomendasikan bahwa setiap pasien stroke harus dapat mengontrol kaki mereka dengan segera untuk mencegah kemungkinan penyumbatan pembuluh darah. Pasien harus mencoba untuk berjalan setidaknya 50 kaki (sekitar 15 meter) setiap hari dengan atau tanpa bantuan alat penyangga.
Terapi bicara dan bahasa isyarat
Terapi bicara intens setelah terjadinya stroke sangat penting untuk pemulihan. Beberapa dokter ahli menyarankan untuk melakukan terapi ini minimal 9 jam dalam seminggu selama 3 bulan pertama.
Latihan Menelan
Latihan menelan sangat penting untuk mencegah aspirasi (masuknya makanan ke jalan napas) pada pasien stroke.
Pengelolaan Emosi
Stroke tak hanya mengguncang fisik si pasien, tapi juga sisi emosionalnya. Perhatian dan tanggapan dari orang sekitar bagi penderita stroke akan sangat besar pengaruhnya. Pasien yang tak mendapat latihan pengelolaan emosi dapat bersikap overprotektif atau malah mengalami depresi.
Terapi Obat
Pasien stroke paska operasi juga terkadang masih membutuhkan beberapa obat-obatan medis untuk membantu meringankan efek tertentu. Beberapa jenis obat-obatan tersebut diantaranya adalah :
-
Dantrolene (Dantrium), Tizanidine (Zanaflex), dan Baclofen (Lioresel) untuk mengobati kejang.
-
Heparin, obat anti trombosis, untuk mencegah pembekuan darah yang biasanya terbentuk di pembuluh darah kaki.
-
Klorpromazin dan Baclofen, untuk meringankan cegukan yang terjadi secara konstan pada pasien.
-
Antidepresan untuk pengobatan pada pasien yang mengalami depresi.
Kata Kunci Pencarian: terapi stroke hemoragik