Kalangan masyarakat awam mungkin sedikit asing dengan istilah Terapi Intravena, namun diantara Anda pasti sudah banyak yang tahu dengan istilah ‘pemasangan infus’. Kedua istilah tersebut sebenarnya mengandung arti yang kurang lebih sama. Kata ‘Intravena’ sendiri memiliki arti di dalam vena. Jadi, Terapi Intravena (IV) sebenarnya merujuk pada tindakan untuk memasukkan cairan steril melalui perantara jarum langsung ke pembuluh vena seseorang.
Terapi Intravena biasa dilakukan untuk mengembalikan keseimbangan elektrolit pada tubuh seseorang. Terapi ini juga digunakan untuk memasukkan obat, transfusi darah, mengoreksi cairan tubuh, hingga untuk kemoterapi.
Menurut Wahyuningsih (2005 : 68), Terapi intravena digunakan untuk memberikan cairan ketika pasien berada dalam keadaan dehidrasi, tidak sadar, tidak dapat menelan, atau syok, untuk memberikan garam (mineral) yang diperlukan demi mempertahankan keseimbangan elektrolit, atau glukosa yang diperlukan untuk metabolisme dan memberikan medikasi.
Dibandingkan dengan jalan masuk lain, jalur intravena adalah cara tercepat untuk mendistribusikan cairan dan obat-obatan ke seluruh tubuh. Selain itu, Terapi Intravena memiliki tingkat penyerapan obat mencapai 100%.
Organisasi kesehatan dunia, WHO, mendefinisikan Terapi Intravena sebagai berikut :
Pemasangan kateter intravena adalah tindakan untuk menempatkan cairan steril melalui jarum langsung ke vena pasien. Biasanya cairan steril mengandung elektrolit (natrium, kalsium, kalium), nutrien (biasanya glukosa), vitamin atau obat. Pemasangan kateter intravena digunakan untuk memberikan cairan ketika pasien tidak dapat menelan, tidak sadar, dehidrasi atau syok, untuk memberikan garam yang diperlukan untuk mempertahankan keseimbangan elektrolit, atau glukosa yang diperlukan untuk metabolisme, atau untuk memberikan medikasi. (World Health Organization, 2005).
Terapi IV untuk Meningkatkan Volume Cairan Tubuh
Terdapat 2 jenis utama volume expander, yakni kristaloid dan koloid. Kristaloid adalah larutan air garam mineral atau molekul yang dapat larut dalam air. Sedangkan Koloid mengandung molekul larut yang ukurannya lebih besar, seperti gelatin.
Cairan kristaloid yang paling umum digunakan diantaranya adalah Normal Saline (Ns), larutan natrium klorida (NaCl) 0,9%, serta Ringer Laktat (Rl).
Terapi IV untuk Pengganti darah
Cairan pengganti darah atau darah buatan ini berasal dari produk berbasis darah yang diperoleh dari donor. Hampir sama dengan kristaloid ataupun koloid, hanya saja blood substitutes ditambahkan dengan agen pembawa oksigen.
Larutan Buffer
Larutan buffer digunakan untuk memperbaiki asidosis ataupun alkalosis. Ringer Laktat dikenal memiliki beberapa efek buffering. Untuk level yang lebih parah biasanya digunakan cairan natrium bikarbonat (NaHCO3).
Obat Lainnya
Beberapa jenis obat hanya dapat diberikan secara intravena, contohnya seperti imunoglobulin intravena dan propofol.