Hingga saat ini, belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan osteoporosis secara total. Pengobatan untuk osteoporosis hanya berfokus untuk melindungi dan memperkuat tulang. Terapi pengobatan osteoporosis mencakup konsumsi dari beberapa jenis obat yang dikombinasikan dengan pola diet tinggi kalsium dan vitamin D untuk menghambat laju penyerapan kalsium tulang oleh tubuh.
Obat-obatan
Para ahli menyarankan konsumsi beberapa jenis obat yang bekerja aktif mencegah pengeroposan tulang untuk penderita osteoporosis. Kategori obat yang paling umum digunakan adalah Bifosfonat. Bifosfonat meliputi beberapa jenis obat, diantaranya alendronate oral (Fosamax), tablet atau injeksi ibandronate (Boniva), risedronate (Actonel), serta asam zoledronic (Reclast).
Jenis obat-obatan ini dapat menimbulkan efek samping yang berhubungan dengan pencernaan, seperti mual, sakit perut, hingga refluks asam lambung. Efek samping yang lebih serius adalah dapat menyebabkan kerusakan pada tulang rahang (osteonekrosis rahang), namun kemungkinannya sangat kecil.
Selain Bifosfonat, penderita osteoporosis juga disarankan mengkonsumsi Denosumab (Xgeva dan Prolia), link protein antibodi yang mampu memperlambat penyerapan kalsium dari tulang oleh tubuh, serta mempertahankan kepadatan tulang. Denosumab diberikan secara injeksi setiap 6 bulan sekali. Efek samping yang dapat ditimbulkan mencakup iritasi kulit, kekakuan otot, nyeri atau kejang, kelelahan, dan keringat berlebihan.
Terapi Hormon
Wanita yang telah mengalami menopause berada pada risiko tinggi untuk terkena osteoporosis akibat menurunnya produksi estrogen pelindung. Untuk itu, diperlukan terapi hormon (hormone replacement therapy) sebagai salah satu alternatif pengobatan osteoporosis.
Mengatur Pola Diet
Diet tinggi kalsium dan vitamin D dapat mencegah tulang keropos. Makanan yang kaya akan kalsium dan sangat disarankan untuk dikonsumsi oleh penderita osteoporosis meliputi produk susu, sayur-mayur berwarna hijau gelap, roti dan biji-bijian yang diperkaya kalsium, serta produk dari kedelai.
National Institutes of Health telah merekomendasikan angka kecukupan kalsium dan vitamin D harian sesuai dengan usia. Berikut daftarnya :
Usia |
Kalsium |
Vitamin D |
0-6 bulan |
210 mg |
200 IU |
7-12 bulan |
270 mg |
200 IU |
1-3 tahun |
500 mg |
200 IU |
4-8 tahun |
800 mg |
200 IU |
9-18 tahun |
1.300 mg |
200 IU |
19-50 tahun |
1.000 mg |
200 IU |
51-70 tahun |
1.200 mg |
400 IU |
>70 tahun |
1.200 mg |
600 IU |
Aktivitas fisik
Latihan fisik rutin akan menjaga tulang agar tetap kuat, terutama pada tulang lengan dan tulang punggung bagian atas. Latihan yang dapat dilakukan diantaranya seperti berlatih angkat beban, berjalan, jogging, aerobik, bersepeda, dan lain sebagainya.