Pada dasarnya, kasus demensia yang disebabkan yang oleh kondisi medis tertentu dapat diobati. Tindakan pengobatan dapat mengembalikan sebagian atau seluruh fungsi mental, meski kebanyakan tidak dapat kembali 100% seperti semula. Tindakan terapi untuk penderita demensia biasanya melibatkan konsumsi vitamin B12, hormone tiroid (untuk pasien yang mengalami hipotiroidisme), konsumsi obat anti depresi, dan lainnya. Bagi penderita demensia yang disebabkan oleh tumor otak, biasanya akan dilakukan juga operasi pengangkatan tumor untuk mengurangi tekanan pada otak. Bagi yang terserang akibat infeksi seperti ensefalitis, akan disarankan mengkonsumsi obat antibiotik rutin. Sedangkan penderita demensia yang merupakan efek sampingan dari AIDs, dapat menjalani pengobatan untuk kondisi reversible.
Terapi Medikasi untuk Penderita Demensia
Sejumlah obat telah seringkali digunakan dan terbukti efektif untuk mengobati gejala demensia, baik dalam skala ringan, sedang, dan berat. Berikut beberapa diantaranya,
Inhibitor acetylcholinesterase
Inhibitor acetylcholinesterase (misal galantamine dan rivastigmine) biasanya digunakan untuk mengobati penderita Alzheimer skala ringan hingga sedang. Jenis obat ini juga digunakan untuk mengobati demensia dan sangat efektif untuk mengobati halusinasi. Sayangnya, seperti kebanyakan obat-obatan medis, Inhibitor acetylcholinesterase juga memunculkan beberapa efek samping seperti mual dan muntah apalagi jika dikonsumsi lebih dari 2 minggu. Jenis obat ini juga dapat memperlambat irama detak jantung Anda.
Memantine hidroklorida
Memantine adalah jenis obat yang bekerja dengan cara menghalangi efek dari bahan kimia di otak. Obat ini biasa digunakan untuk mengobati penyakit Alzheimer yang tergolong parah, dan pada penderita demensia yang tidak memberikan respon baik terhadap pemberian inhibitor acetylcholinesterase.
Obat Antipsikotik
Obat Antipsikotik adalah jenis obat yang terkadang dibutuhkan ketika penderita demensia menunjukkan gejala yang meresahkan, seperti cenderung gelisah atau agresif. Pemberian obat antipsikotik ini biasanya hanya dilakukan dalam jangka waktu singkat dan sangat hati-hati karena memiliki potensi meningkatkan resiko masalah kardiovaskular. Obat Antipsikotik juga memunculkan beberapa efek samping, seperti mengantuk, kekakuan, imobilitas fisik, dan ketidakmampuan untuk berkomunikasi jika dikonsumsi dalam jangka yang sangat lama.
Obat Antidepresan
Obat antidepresan biasanya diberikan pada penderita demensia yang mulai menunjukkan gejala depresi dan munculnya rasa frustasi terkait dengan kondisinya. Depresi terkadang membuat kondisi memori atau ingatan penderita demensia menjadi semakin buruk.
Selain terapi medikasi, penderita demensia juga disarankan untuk mengikuti beberapa sesi terapi lain untuk mengembalikan kondisinya, diantaranya adalah terapi psikologis, stimulasi kognitif, terapi orientasi realita, terapi validasi, dan terapi perilaku.