Refluks asam lambung (GERD/Gastroesophageal Reflux) atau yang lebih dikenal sebagai gangguan asam lambung adalah gangguan pencernaan yang terjadi ketika katup yang terletak di antara kerongkongan dan lambung tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Kerusakan katup LES (lower esophageal sphincter) ini memungkinkan makanan dan asam lambung yang semula berada di lambung untuk kembali naik ke kerongkongan. Hal ini tentu saja menyebabkan sensasi tidak nyaman, seperti rasa nyeri dan terbakar di rongga dada. Selain itu, si penderita juga akan merasakan sensasi asam di bagian belakang mulutnya.
Jika Anda mengalami refluks asam lambung minimal 2 kali seminggu, maka hal ini bisa dikategorikan pada GERD kronis. GERD kronis biasanya juga memunculkan beberapa gejala tambahan seperti gejala asma, batuk kering, dan kesulitan menelan. Jika tidak segera diobati, GERD dapat mengakibatkan kerusakan jaringan pada lapisan esophagus (kerongkongan) yang ditandai dengan gejala-gejala sebagai berikut,
- Bisul atau Perdarahan (esophagitis)
- Penyempitan saluran kerongkongan yang disebabkan oleh tumbuhnya jaringan parut (striktur)
- kerusakan pada sel-sel esofagus (Esophagus Barrett)
Pengobatan medis untuk GERD biasanya menggunakan 3 jenis obat, yakni Antasida, H2 receptor blockers, dan pompa inhibitor proton. Dalam kasus yang lebih serius, pengobatan GERD juga dapat melibatkan tindakan operasi. Selain pengobatan secara medis, ada juga beberapa teknik pengobatan alternatif yang terbukti efektif untuk mengobati GERD, diantaranya Elektroakupunktur, Terapi Peppermint, serta Terapi Hipnosis dan Relaksasi.
Elektroakupunktur (EA)
Elektroakupunktur (EA) merupakan teknik pengobatan yang tidak jauh berbeda dengan Akupunktur, yakni smaa-sama menggunakan media jarum kecil yang ditusukkan ke titik-titik tertentu pada tubuh. Hanya saja, Elektroakupunktur juga menggunakan bantuan arus listrik yang dialirkan ke tubuh bersamaan dengan jarum yang ditusukkan tersebut. Elektroakupunktur pada titik yang tepat telah terbukti dapat mengurangi produksi asam lambung dan merelaksasi esophagus, sehingga dapat meningkatkan aliran balik asam kembali ke lambung.
Minyak Peppermint
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Phytomedicine, minyak peppermint bermanfaat untuk mempercepat pengosongan lambung. Terapi ini sangat efektif bagi kasus GERD yang terkait dengan perlambatan pengosongan lambung. Namun, terapi minyak peppermint sebaiknya tidak diberikan pada penderita GERD dengan pengosongan lambung yang tergolong cepat, karena malah akan menjadi pemicu GERD.
Perawatan Relaksasi
Stres merupakan penyebab GERD yang paling umum, stress juga dapat memperburuk kondisi dari penderita GERD. Terapi Hipnosis, pijat, dan teknik relaksasi lainnya dapat membantu mengurangi frekuensi kemunculan gejala GERD yang disebabkan oleh stres.
Mengoptimalkan pengobatan GERD berkaitan erat dengan perubahan gaya hidup. Berhenti merokok, menyeimbangkan berat badan, makan dalam porsi kecil, dan diet rendah lemak dipastikan akan mempercepat proses penyembuhan. Selain itu, penderita GERD juga diharuskan menghindari makanan-makanan yang dapat memicu GERD, diantaranya :
- Makanan dan minuman beralkohol
- Buah-buahan dengan cita rasa asam
- Minuman berkafein dan bersoda
- Makanan pedas
- Gorengan dan makanan berlemak
- Bawang dan rempah-rempah beraroma tajam
- Tomat dan produk tomat