Dispepsia adalah suatu kondisi yang mengacu pada kondisi tidak nyaman pada bagian perut, seperti munculnya rasa kembung dan sebah yang biasanya juga diserta dengan gejala mual dan bersendawa. Meskipun kerap kali diartikan sama dengan maag, sebenarnya dyspepsia justru lebih luas cakupannya, yakni meliputi berbagai gangguan pencernaan seperti Gastritis, Ulkus peptikum, kanker perut, GERD (Gastro-Esophangeal reflux Disease), asam lambung berlebih (Hyperacidity), dan masih banyak lagi lainnya.
Terapi pengobatan dispepsia sangat bervariasi, bergantung pada penyebabnya dan separah apa gejala yang dimunculkannya. Tindakan terapi terdiri dari pemberian medikasi dan pengaturan ulang mengenai diet dan gaya hidup.
Diet dan Perubahan gaya hidup
Menghindari Obesitas
Kelebihan berat badan menempatkan lebih banyak tekanan pada perut Anda, sehingga memungkinkan untuk lebih mudah terjadinya reflux asam lambung kembali ke kerongkongan. Hal inilah yang menjadi penyebab paling umum dari gangguan pencernaan.
Berhenti merokok
Bahan kimia dalam asap rokok yang terhirup dapat menyebabkan terjadinya gangguan pencernaan. Bahan kimia ini dapat menyebabkan cincin otot yang memisahkan esophagus dan lambung menjadi lebih rileks, hingga meningkatkan peluang terjadinya refluks asam.
Pantangan makanan & Minuman
Seorang penderita dyspepsia disarankan untuk mengurangi makanan pedas dan berlemak, minuman bersoda dan berkafein, serta sama sekali menghentikan konsumsi alkohol.
Tempatkan posisi kerongkongan lebih tinggi dari lambung ketika tidur
Seorang penderita dyspepsia sebaiknya memperhatikan posisi tidurnya. Tempatkan beberapa bantal di belakang punggung agar posisi kerongkongan tertahan lebih tinggi dari lambung. Selain itu, usahakan untuk tidak makan minimal 3 jam sebelum tidur.
Hindari Stres
Perasaan stress atau cemas berkontribusi terhadap gangguan percernaan secara signifikan. Produksi asam lambung akan meningkat ketika seseorang mengalami stress.
Terapi Medikasi
Dokter biasanya akan meresepkan obat-obatan yang terdiri dari aspirin atau ibuprofen, antasida, alginate, dan beberapa obat lainnya.
Antasida
Antasida adalah jenis obat yang dapat meringankan gejala gangguan pencernaan ringan hingga sedang. Antasida bekerja dengan cara menetralkan asam lambung hingga tidak lagi mengiritasi lapisan saluran pencernaan Anda. Jenis obat ini telah dijual secara bebas dengan berbagai merk. Antasida paling baik dikonsumsi setelah makan dan sebelum tidur.
Alginat
Alginat lebih sering digunakan untuk meredakan gangguan pencernaan yang disebabkan oleh refluks asam. Refluks asam terjadi ketika asam lambung kembali naik ke kerongkongan, Alginat akan bekerja membentuk sebuah lapisan penghalang seperti busa yang mengapung di permukaan lambung.
Kata Kunci Pencarian: terapi dispepsia
fajar nawastuti9 tahun ago
ass, sy mau tanya sy diagnosa kena gerd dan sdh minum obat al. lanzoprazole, triocid, vormeta, propepsa namun smp saat ini msj mual. perut bunyi. terada panas spt hbs makan pedas tenggorokan sakit. dada punggung jg msh sakit
redaktur8 tahun ago
Coba mencari second opinion dari dokter spesialis.
Pertimbangkan juga, bahwa dispepsia banyak yang berhubungan dengan tingkat stress, http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1433207/
Jadi, selama faktor pencetusnya belum ditanggulangi, terapi simtomatik tak akan menyelesaikan masalah Anda.