Sudah banyak terapi yang diperkenalkan untuk membantu seseorang mengelola dan mengatasi rasa sakit. Nah, salah satu terapi yang diklaim juga dapat membantu masalah ini adalah terapi seni. Tidak hanya menggantikan kebutuhan akan obat penghilang rasa sakit, terapi ini juga dikatakan dapat digunakan sebagai pelengkap yang efektif dan mengurangi persepsi pengalaman rasa sakit.
Ketika kita masih kecil, kelas seni sering menjadi bagian terbaik dari sekolah. Siapa yang tidak suka mewarnai, menggambar, melukis, dan memotong serta menempel? Itu menyenangkan, santai, dan Anda akan mendapatkan perasaan gembira yang luar biasa dari menciptakan sesuatu yang Anda buat. Nah, ternyata membuat seni dapat menjadi alat terapi yang kuat untuk orang dewasa, terutama dalam perawatan dan manajemen nyeri. Disebut terapi seni, psikoterapi jenis ini dapat membantu mengubah respons Anda terhadap masalah emosional dan fisik yang berkaitan dengan rasa sakit.
“Terapi seni tidak hanya dapat menggantikan kebutuhan akan obat penghilang rasa sakit, tetapi dapat juga digunakan sebagai pelengkap yang efektif dan mengurangi persepsi pengalaman rasa sakit,” kata Kelsey A. Skerpan, ahli terapi seni dari Rumah Sakit Umum Massachusetts yang berafiliasi dengan Harvard. “Ini dapat membantu orang lebih baik dalam mengelola gejala stres dan kecemasan yang menyertai rasa sakit, yang membantu proses pemulihan dan meningkatkan kualitas hidup.”
Terapi seni dikatakan membantu menurunkan persepsi rasa sakit dengan memindahkan fokus mental Anda dari stimulus yang menyakitkan. Ini bukan sekadar pengalih perhatian, tetapi lebih sebagai cara untuk mengajari Anda cara bersantai dan mengubah suasana hati Anda, sehingga rasa sakit tidak mengontrol keadaan emosi Anda.
Sebuah studi dalam The Arts in Psychotherapy edisi Februari 2018 mengamati hampir 200 orang yang dirawat di rumah sakit untuk masalah medis atau operasi. Para peneliti menemukan bahwa mereka yang berpartisipasi dalam terapi seni rata-rata 50 menit, secara signifikan meningkatkan suasana hati mereka, dan menurunkan tingkat rasa sakit dan kecemasan.
“Ketika orang kesakitan, mereka sering kehilangan rasa kendali karena rasa sakit menentukan apa yang mereka bisa dan tidak bisa lakukan,” sambung Skerpan. “Terlibat dalam terapi seni membantu mereka merebut kembali ‘kepemilikan’ dalam kehidupan mereka dalam hal seni apa yang mereka pilih dan langkah-langkah yang mereka ambil untuk menciptakan sesuatu yang unik. Ini dapat memberikan bentuk ekspresi diri yang kuat serta outlet yang kreatif.”
Terapi seni memang sedikit berbeda dengan kelas seni biasa. Sementara kedua kelas ini menciptakan seni, tetapi terapi seni melibatkan bekerja dengan terapis seni yang telah memiliki sertifikat, yang akan memandu Anda untuk melalui proses kreatif sambil menjelajahi bagaimana hal itu berkaitan dengan rasa sakit Anda.
Anda tidak harus menjadi seniman untuk mendapat manfaat dari terapi seni. Jenis seni yang Anda lakukan tidak terlalu penting. Bahkan, Skerpan mendorong orang untuk mempertimbangkan semua jenis ekspresi artistik, termasuk seni grafis, media campuran, kerajinan kayu, dan keramik. “Anda juga dapat mengunjungi kembali sesuatu yang Anda nikmati di masa lalu, atau bentuk seni yang Anda minati untuk belajar lebih banyak,” katanya.