Pentingnya tidur yang cukup telah ditekankan oleh ratusan penelitian dalam beberapa tahun terakhir, dan topik tersebut sudah dibicarakan berkali-kali dalam banyak artikel kesehatan. Kurang tidur telah dikaitkan dengan obesitas, penyakit jantung, diabetes, tekanan darah tinggi, dan masalah kesehatan lainnya. Namun, bagaimana dengan terlalu banyak tidur? Mungkinkah itu juga buruk bagi Anda? Menurut sebuah studi terbaru, jawabannya mungkin ya.
Dilansir Harvard Health Publishing, para peneliti dalam jurnal Neurology online edisi 11 Desember 2019 menggambarkan analisis risiko stroke di antara hampir 32.000 orang dewasa dengan usia rata-rata 62 tahun. Para penulis studi membandingkan tingkat stroke dengan kebiasaan tidur yang dilaporkan sendiri oleh subjek penelitian. Temuan mereka mengejutkan, termasuk:
- Mereka yang melaporkan tidur sembilan jam atau lebih setiap malam, memiliki risiko stroke 23% lebih tinggi daripada mereka yang tidur kurang dari delapan jam setiap malam.
- Risiko stroke adalah 25% lebih tinggi di antara mereka yang mengambil tidur siang hari setidaknya 90 menit dibandingkan dengan mereka yang tidur siang kurang dari 30 menit.
Kombinasi faktor-faktor ini memiliki efek yang lebih dramatis pada risiko stroke, termasuk risiko 85% lebih tinggi di antara mereka yang tidur setidaknya sembilan jam setiap malam dan juga tidur siang setidaknya 90 menit. Demikian pula, risiko stroke 82% lebih tinggi diamati di antara mereka yang tidur lebih lama di malam hari dan juga melaporkan kualitas tidur yang buruk.
Jika Anda adalah orang yang tidur lebih dari sembilan jam setiap malam, membutuhkan waktu tidur siang yang panjang, dan merasa kualitas tidur Anda buruk, hasil riset ini mungkin akan mengganggu. Namun, sebelum mencoba mengubah kebiasaan tidur Anda, perlu diingat, penelitian ini tidak menyimpulkan bahwa lebih banyak tidur justru menyebabkan stroke.
Studi ini menemukan hubungan antara risiko stroke dan tidur yang lebih lama, tidur siang yang lebih lama, atau kualitas tidur yang buruk. Namun, asosiasi tidak sama dengan sebab-akibat. Ada penjelasan lain yang mungkin untuk temuan ini. Misalnya, orang yang tidur lebih banyak di malam hari atau tidur siang lebih banyak, mungkin memiliki faktor risiko lain untuk stroke, seperti:
- Insiden depresi yang lebih tinggi. Tidur yang berlebihan atau kualitas tidur yang buruk mungkin merupakan gejala depresi, dan penelitian sebelumnya telah mencatat tingkat stroke yang lebih tinggi di antara individu yang mengalami depresi.
- Gaya hidup yang lebih santai. Mereka yang tidak aktif, dapat tidur atau tidur lebih banyak dan juga memiliki lebih banyak faktor risiko kardiovaskular (seperti merokok atau hipertensi) daripada mereka yang berolahraga secara teratur. Penelitian sebelumnya mencatat tingkat kolesterol yang kurang menguntungkan dan lingkar pinggang yang lebih besar di antara mereka yang tidur panjang.
- Sleep apnea. Durasi tidur yang lebih lama, lebih banyak tidur siang, dan kualitas tidur yang buruk, mungkin lebih umum di antara orang-orang dengan sleep apnea, suatu kondisi yang dikaitkan dengan peningkatan risiko stroke. Studi baru ini tidak menanyakan kepada subjek tentang gangguan tidur seperti sleep apnea.
Selain itu, penelitian ini memiliki kelemahan yang dapat membuat temuannya dipertanyakan atau membatasi penerapannya. Ini termasuk ketergantungan pada kebiasaan dan kualitas tidur yang dilaporkan sendiri, dan hanya memasukkan orang dewasa China setengah baya dan lebih tua tanpa kanker sebelumnya atau penyakit kardiovaskular. Hasilnya mungkin sangat berbeda jika yang lain dilibatkan dalam penelitian ini.
Tidur adalah hal yang misterius. Seringkali tidak jelas mengapa beberapa orang tidur lebih atau kurang daripada yang lain, atau mengapa gangguan tidur tertentu (seperti insomnia atau sleep apnea) memengaruhi banyak orang. Pada saat banyak media menekankan pentingnya tidur yang cukup, studi baru ini memunculkan kemungkinan bahwa lebih banyak tidur mungkin tidak selalu menjadi hal yang baik. Namun, kita masih memerlukan penelitian tambahan tentang pertanyaan apakah lebih banyak tidur berbahaya sebelum membuat rekomendasi tegas untuk membatasi durasi tidur.