Jika Anda sering mendapati diri Anda tertidur di siang hari, penelitian baru menunjukkan itu mungkin merupakan tanda peringatan dini bahwa Anda menderita penyakit Alzheimer. Area otak yang membuat Anda tetap terjaga di siang hari ‘rusak’ pada tahap awal penyakit perampasan memori ini, dan itulah sebabnya orang dengan Alzheimer mungkin tidur siang terlalu lama, menurut penulis penelitian.
Dilansir WebMD, tidak hanya itu, para ilmuwan juga menemukan bahwa kerusakan pada daerah otak yang terlibat pada aktivitas terjaga pagi hari disebabkan oleh protein yang disebut tau. Ini memberikan lebih banyak bukti bahwa tau mungkin memainkan peran yang lebih besar dalam Alzheimer daripada protein amyloid yang dipelajari lebih luas.
“Penelitian kami menunjukkan bukti definitif bahwa area otak yang mempromosikan terjaga menjadi menurun karena akumulasi tau, bukan protein amyloid, dari tahap paling awal penyakit ini,” kata penulis senior studi, Dr. Lea Grinberg, yang juga profesor neurologi dan patologi di Memory and Aging Center dan anggota Global Health Institute di University of California, San Francisco.
Dalam studi ini, para peneliti menganalisis otak 13 pasien Alzheimer yang telah meninggal dan tujuh orang tanpa penyakit. Para peneliti menyimpulkan bahwa penyakit Alzheimer menyerang daerah otak yang bertanggung jawab untuk terjaga pada siang hari, dan bahwa daerah ini termasuk yang pertama kali dirusak oleh penyakit tersebut. Temuan menunjukkan bahwa tidur siang yang berlebihan bisa berfungsi sebagai pertanda awal dari Alzheimer.
Pada otak yang terkena Alzheimer, penumpukan tau yang signifikan ditemukan di ketiga pusat peningkatan kesadaran yang diperiksa oleh para peneliti, dan wilayah tersebut telah kehilangan sebanyak 75% neuron mereka. Temuan ini sendiri dipublikasikan pada 12 Agustus 2019 di jurnal Alzheimer's and Dementia.
Menurut penulis utama studi, Jun Oh, seorang rekan peneliti laboratorium Grinberg, temuan studi ini luar biasa karena bukan hanya inti otak tunggal yang merosot, tetapi seluruh jaringan yang mempromosikan kesadaran. Yang terpenting, ini berarti bahwa otak tidak memiliki cara untuk memberi kompensasi karena semua dari jenis sel yang terkait secara fungsional ini sedang dihancurkan pada saat yang sama.
“Tampaknya jaringan yang membangunkan kesadaran sangat rentan terhadap penyakit Alzheimer,” kata Oh dalam rilis berita UCSF. “Memahami mengapa hal ini terjadi adalah sesuatu yang perlu kita tindak lanjuti dalam penelitian di masa depan.”
Temuan ini dan lainnya menunjukkan bahwa penumpukan tau memainkan peran yang lebih besar dalam Alzheimer daripada protein amyloid yang lebih banyak dipelajari. Penelitian terhadap amyloid sejauh ini gagal menghasilkan pengobatan Alzheimer yang efektif, menurut tim UCSF. “Penelitian menambah temuan yang menunjukkan bahwa beban tau kemungkinan merupakan pendorong langsung dari penurunan (mental),” tutup Grinberg.