Beberapa tes telah secara luas ditawarkan untuk screening, seperti screening tes darah dan pemeriksaan kolesterol, mammogram, Pap smear, dan colonoscopies. Namun, ada kalanya pameran kesehatan dan klinik sering mempromosikan tes screening yang sebenarnya tidak perlu untuk Anda jalani.
United States Preventive Services Task Force (USPSTF), panel dokter perawatan primer yang ditunjuk dan didanai oleh Departemen Kesehatan AS, memberikan pedoman tes-tes atau screening apa saja yang tidak perlu Anda lakukan untuk mengecek kesehatan Anda. “Pedoman didasarkan pada bukti penelitian terbaik yang tersedia dan pengalaman praktik dan dimaksudkan untuk memberikan bimbingan kepada dokter untuk praktik terbaik,” ujar profesor kedokteran di Harvard Medical School, Dr Mark Aronson.
Jika Anda tidak memiliki gejala kardiovaskular dan berisiko rendah, Anda mungkin dapat melewatkan tes berikut.
- Electrocardiogram. Tes ini, juga dikenal sebagai ECG, mengungkapkan kelainan pada aktivitas listrik jantung. USPSTF merekomendasikan untuk tidak menggunakan EKG guna memprediksi kemungkinan serangan jantung atau masalah terkait pada orang yang berisiko rendah untuk penyakit jantung dan mengatakan bahwa tidak ada cukup bukti untuk menentukan apakah itu berguna untuk orang yang berisiko tinggi.
- Carotid artery screening. Pencitraan USG untuk mendeteksi penyempitan arteri karotis, yang melewati leher ke otak, telah disebut-sebut sebagai cara untuk memprediksi peningkatan risiko stroke. Namun, USPSTF merekomendasikan karena ada sedikit bukti yang menunjukkan bahwa karotis yang menyempit meningkatkan risiko stroke pada orang tanpa gejala. Selain itu, tes dapat menyebabkan prosedur tambahan, seperti carotid angioplasty (prosedur pembedahan untuk memperlebar arteri), yang meski memiliki risiko sederhana, tetapi nyata.
- Abdominal aortic aneurysm screening. Jika dinding aorta melemah, dapat mengembangkan aneurisma atau tonjolan, yang mungkin pecah, dan sering menyebabkan perdarahan fatal. Aneurisma ini lebih umum pada pria yang berusia lebih tua dibandingkan pada wanita, dan pada perokok. USPSTF merekomendasikan tes ini untuk wanita yang tidak pernah merokok dan mengatakan tidak ada cukup bukti untuk membuat rekomendasi bagi wanita yang lebih tua yang perokok atau mantan perokok.
Tes yang Dipertanyakan
USPSTF belum mengeluarkan pedoman untuk tes berikutnya, tetapi tidak ada organisasi ahli yang mendukung untuk melakukan screening pada wanita sehat, seperti:
- CT scan seluruh tubuh. Banyak pusat pencitraan mempromosikan CT seluruh tubuh (computed tomography) untuk mendeteksi tumor, aneurisma, osteoporosis, hernia, batu ginjal, dan batu empedu. Namun, prosedur belum diuji secara ketat untuk tujuan itu. Bahkan, National Cancer Institute memperingatkan bahwa sebagian besar temuan abnormal pada tes ini tidak menunjukkan masalah kesehatan yang serius, tetapi dapat menyebabkan biopsi dan tes lanjutan lainnya yang mahal dan tidak nyaman. Selain itu, CT seluruh tubuh memberikan sekitar empat kali estimasi dosis tahunan rata-rata radiasi alam.
- Abdominal aortic aneurysm screening. CT scan untuk arteri koroner dapat mendeteksi deposit kalsium yang mungkin menandakan risiko serangan jantung. Hasil scan digunakan untuk menghitung jumlah kalsium arteri koroner (CAC). USPSTF sedang mengevaluasi penggunaan CAC untuk screening. Sementara itu, jika dokter Anda tidak menyarankan Anda untuk melakukan tes ini, tidak ada alasan bagi Anda untuk melakukan tes tersebut.