Cuaca panas dan lembap dapat membawa sejumlah masalah untuk kesehatan, termasuk kram panas, ruam panas, kelelahan panas, hingga heat stroke. Jadi, ada baiknya untuk menyadari masalah ini, terutama karena ada beberapa penelitian yang telah mendokumentasikan peningkatan kunjungan unit gawat darurat rumah sakit untuk kondisi seperti dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit, dan jenis penyakit terkait panas lainnya selama musim kemarau. Orang-orang yang sangat berisiko adalah yang sangat muda dan tua, mereka yang melakukan kerja ekstra di luar ruangan, dan atlet.
Tubuh kita sendiri tidak dilengkapi dengan baik untuk menahan kenaikan besar dalam suhu tubuh inti kita, yang biasanya sekitar 37 derajat Celcius. Dengan heat stroke, suhu inti tubuh dapat meningkat secara berbahaya menjadi sekitar 39,4 derajat hingga 40 derajat Celcius. Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang overheating, pastikan untuk memeriksa suhu rektal, karena metode lain seperti oral, aksila, atau pengukuran timpani bisa tidak akurat dalam situasi ini.
Tubuh kita memang memiliki sejumlah mekanisme untuk membantu kita menenangkan diri. Salah satu yang paling penting adalah penguapan melalui keringat, tetapi mekanisme ini menjadi kurang efisien dalam kelembapan yang tinggi. Selain itu, ketika kita mengalami dehidrasi atau ketika kita tidak terbiasa berolahraga dalam panas, pendinginan melalui penguapan menjadi lebih menantang. Ada juga beberapa obat yang merusak mekanisme tubuh kita untuk pendinginan, seperti antihistamin, anticholinergics, dekongestan, diuretik, stimulan, dan beberapa pil tekanan darah.
Tanda dan gejala penyakit terkait panas sendiri bervariasi. Dehidrasi dapat menyebabkan perasaan haus, pusing, dan kelelahan. Sementara itu, gejala heat stroke, yang membutuhkan perhatian medis segera, mungkin termasuk kulit panas atau memerah, detak jantung cepat, sakit kepala, mual, pusing, kebingungan, atau kehilangan kesadaran.
Terkait dengan konsumsi cairan atai hidrasi, atau tiga pertanyaan kunci yang mesti diperhatikan, yaitu:
- Berapa banyak yang harus Anda minum? Jika Anda tahu Anda akan beraktivitas dalam panas, mulailah minum terlebih dahulu, jadi Anda mulai dengan ‘tangki penuh’.
- Apakah mungkin mengalami over-hydrate? Jawabnya, iya. Sebaiknya berbicara dengan dokter Anda jika Anda memiliki kondisi medis yang mengharuskan Anda untuk menjalani diuretik atau pembatasan cairan. Juga, meskipun tidak umum, minum terlalu banyak air dapat menyebabkan hyponatremia, atau konsentrasi natrium yang rendah dalam darah. Ini bisa sangat serius, yang menyebabkan gejala seperti mual, muntah, sakit kepala, kram otot, kebingungan, dan kejang.
- Bagaimana Anda tahu jika Anda mendapatkan cukup cairan? Nah, jika Anda merasa haus, Anda mungkin sudah mengalami dehidrasi. Tanda lain yang menunjukkan dehidrasi adalah menghasilkan urine yang lebih sedikit dan lebih gelap, dibandingkan dengan jumlah normal urine berwarna kuning terang.
Ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk menghindari penyakit yang terkait dengan panas, di antaranya:
- Rencanakan untuk membuatnya mudah, terutama jika Anda tidak terbiasa mengerahkan diri Anda dalam panas dan kelembapan.
- Carilah tempat yang teduh atau dingin dan hindari paparan yang terlalu lama terhadap panas.
- Lindungi diri Anda dari sengatan matahari.
- Kenakan pakaian ringan, longgar, dan reflektif.
- Tetap terhidrasi dan hindari minuman beralkohol dan minuman berkafein.
- Bersantai dengan mandi atau shower dingin.
- Basahi pakaian Anda atau gunakan handuk basah sambil mendinginkan diri dengan kipas angin listrik.
- Gunakan kompres es, terutama di leher, ketiak, atau selangkangan di dekat pembuluh darah utama.
- Jika Anda merasa sakit dan gejala Anda parah, segera cari pertolongan medis.
- Dan ingat, periksa siapa pun yang Anda pikir berisiko dan mungkin lebih rentan!