Ada banyak wanita, mungkin juga Anda, yang merasa tidak nyaman karena masalah inkontinensia atau kebocoran urine (air kencing keluar ketika tidak diinginkan). Diperkirakan, sekitar 45 persen wanita mengalami beberapa bentuk inkontinensia urine di beberapa titik dalam kehidupan mereka Inkontinensia urine dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan emosional. Misalnya, wanita mungkin menghindari pergi karena mereka khawatir mengalami kecelakaan jauh dari rumah. Masalah lainnya termasuk disfungsi seksual dan depresi.
Jenis Inkontinensia Urine
Ada dua kategori utama gangguan ini, yaitu stress incontinence dan urge incontinence. Yang pertama adalah kebocoran urine ketika Anda bersin, melakukan hubungan seks, atau melakukan aktivitas fisik seperti berlari dan melompat. Hal ini terkait dengan otot dasar pelvis yang rusak dan/atau lemah, dan umum terjadi pada wanita muda yang telah melahirkan secara normal.
Kedua adalah urge incontinence, yaitu dorongan luar biasa untuk buang air kecil secara tidak terduga atau tiba-tiba, dengan jumlah yang cukup besar. Hal ini terkadang juga seiring dengan kebutuhan untuk pergi dan sering terjadi siang dan malam. Gangguan ini cenderung terjadi pada wanita yang kelebihan berat badan, atau menderita diabetes atau masalah neurologis lainnya seperti demensia atau stroke. Masalahnya diperkirakan karena sesak kandung kemih. Banyak hal yang bisa memperburuk gejala, seperti kafein, diuretik, minum terlalu banyak cairan, dan infeksi kandung kemih.
Mengatasi Inkontinensia Urine
- Pertama, bicaralah dengan penyedia layanan kesehatan. Ada faktor medis yang mudah dikenali yang dapat menyebabkan atau memperburuk inkontinensia. Obat-obatan tertentu, diabetes yang tidak terkontrol, infeksi kandung kemih, konstipasi, dan perubahan menopause misalnya. Dokter perawatan primer Anda dapat membantu mengidentifikasi dan mengobati banyak masalah ini.
- Kebersihan area vital. Banyak wanita yang mengalami ruam kulit dan infeksi di daerah genital mereka karena kelembapan yang berlebihan. Ada juga yang menggunakan bantalan menstruasi, atau bahkan jaringan balled-up atau handuk kertas terlipat untuk kebocoran saluran kemih, atau tidak sama sekali. Jika kelembapan tidak terserap, maka akan merusak kulit dan menimbulkan masalah. Salep penghalang, bahkan jelly petroleum biasa, bisa membantu melindungi kulit dari kelembapan. Mandi setiap hari juga sangat membantu.
- Perubahan gaya hidup. Banyak wanita tidak menyadari bahwa perubahan gaya hidup, terapi fisik dan perilaku adalah metode pengobatan lini pertama yang paling disukai.
- Perhatikan asupan cairan. Batasi mengonsumsi seperti minuman berkafein atau asam (alkohol, kopi, teh hitam, teh hijau, soda dan seltzer dengan asam sitrat ditambahkan). Bagi wanita yang melakukan perjalanan malam hari ke kamar mandi, mengurangi asupan cairan di malam hari (terutama alkohol) bisa membantu.
- Turunkan berat badan beberapa kilogram. Ekstra lemak di perut bisa menimbulkan tekanan pada kandung kemih. Kehilangan hanya 5 persen dari berat badan bisa banyak membantu. Tetapi, kehilangan beberapa kilogram bisa memperbaiki gejala.
- Latihan. Semakin aktif secara fisik, semakin kecil kemungkinan wanita menderita inkontinensia. Hal ini mungkin terkait dengan nada otot inti dan panggul yang lebih baik pada wanita dengan peningkatan kebugaran.
- Latihan dasar panggul dan terapi fisik. Latihan Kegel benar-benar bisa bekerja. Meski tidak sulit, tetapi penting untuk melakukannya dengan benar.
- Latihan kandung kemih. Penjadwalan “kunjungan” ke kamar mandi dapat membantu wanita untuk “melatih” kandung kemih yang terlalu aktif. Terkadang latihan kandung kemih dilakukan bersamaan dengan terapi fisik dasar pelvis, dan bisa lebih berhasil.
Jika itu semua tidak membantu, Anda bisa berbicara ke penyedia layanan kesehatan. Ada beberapa obat yang bisa membantu mengatasi masalah ini. Bagi wanita dengan perubahan vagina dan vulva pasca-menopause, krim estrogen banyak membantu. Ada juga obat khusus untuk inkontinensia urine, dan semua harus dengan resep dokter.