Beberapa gejala yang paling umum dialami oleh pasien kanker adalah masalah memori, kesulitan dengan multitasking, dan berkurangnya perhatian dan konsentrasi. Secara historis, pasien kanker dengan gejala-gejala ini sering didiagnosis dengan depresi. Penelitian selama dekade terakhir telah mengungkapkan bahwa banyak pasien kanker mengalami gejala-gejala seperti itu sebagai konsekuensi dari kerusakan spesifik pada otak yang disebabkan oleh tumor atau perawatan.
Sementara radiasi ke otak telah lama dikatakan dapat menyebabkan kesulitan kognitif, efek kemoterapi pada struktur dan fungsi otak juga ditemukan. Kita sekarang tahu bahwa sebagian besar pasien yang dirawat dengan kemoterapi, termasuk payudara, paru-paru, usus besar, dan banyak jenis kanker lainnya, mengalami kesulitan dengan ingatan, multitasking, kecepatan pemrosesan kognitif, perhatian, dan konsentrasi sebagai konsekuensi dari perawatan mereka. Untungnya, gejala-gejala seperti itu perlahan mungkin membaik seiring waktu pada kebanyakan pasien.
Jika Anda atau orang yang Anda sayangi mengalami masalah dengan ingatan atau berpikir saat mengikuti pengobatan kanker, penting untuk menjalani evaluasi medis yang komprehensif guna menyingkirkan kondisi lain. Sebagai contoh, gangguan endokrin (seperti kelainan tiroid), kekurangan vitamin, kurang tidur, atau depresi harus disingkirkan (atau diobati), karena kondisi ini dapat menyebabkan perubahan dalam memori dan memperlambat berpikir.
Studi ekstensif selama dekade terakhir telah mengidentifikasi bagaimana kemoterapi menargetkan struktur dan fungsi otak sebagai efek samping yang tidak diinginkan. Upaya-upaya itu juga mulai menjelaskan mekanisme yang meningkatkan regenerasi otak dan mempercepat pemulihan dari cedera otak, yang sebelumnya dianggap mustahil. Meski berbagai intervensi terapeutik saat ini masih dalam pengujian klinis, ada sejumlah tindakan gaya hidup yang terbukti efektif.
Tips Tingkatkan Fungsi Otak Pasca-Kemoterapi
- Latihan fisik secara teratur. Latihan kardiovaskular adalah salah satu pendorong perbaikan otak terkuat setelah cedera, merangsang pertumbuhan neuron baru, memfasilitasi koneksi antara sel-sel otak, dan meningkatkan ketahanan kognitif secara keseluruhan.
- Tidur yang cukup. Kurang tidur dapat merusak sel-sel otak, mencegah regenerasi otak, menyebabkan kelelahan di siang hari, dan mengurangi fungsi kognitif. Tidur yang buruk juga merusak mekanisme dasar yang menghilangkan limbah beracun di otak, suatu proses yang terutama terjadi selama tidur. Perubahan perilaku sederhana untuk meningkatkan kualitas tidur termasuk menghindari neurostimulan sebelum tidur (kopi, cokelat, minuman dengan kadar gula tinggi) dan meminimalkan paparan perangkat elektronik di kamar Anda. Meditasi dan berbagai teknik relaksasi juga dapat membantu meningkatkan kualitas tidur.
- Nutrisi yang baik. Pola makan yang kaya antioksidan dapat membantu meminimalkan kerusakan pada sel-sel otak dan efek samping kognitif yang tidak diinginkan dari terapi kanker. Karena itu, memperkaya diet Anda dengan buah-buahan dan sayuran, bersama dengan penurunan berat badan (jika Anda obesitas), adalah strategi yang sangat dianjurkan. Sementara pasokan alami antioksidan dan vitamin dari makanan adalah yang terbaik, beberapa orang mungkin mendapat manfaat dari suplemen multivitamin.
- Terlibat dalam kegiatan positif dan mengurangi stres. Plastisitas otak dan regenerasi sistem saraf dapat ditingkatkan ketika semua indera diaktifkan, terutama melalui kegiatan yang mengarah pada pengalaman dan sensasi baru. Terlibat dalam kegiatan baru, mempelajari keterampilan baru, atau bepergian bisa sangat berharga. Selain itu, latihan spiritual dapat memiliki efek positif pada penyembuhan.
- Obat-obatan, seperti neurostimulan dan obat anti-penuaan, dapat digunakan bersamaan dengan intervensi gaya hidup untuk meningkatkan daya ingat dan kognisi setelah perawatan kanker. Bicaralah dengan dokter Anda tentang opsi-opsi ini.
Secara kolektif, sementara gejala disfungsi otak adalah umum pada pasien kanker, ada beberapa intervensi yang dapat dipertimbangkan untuk membantu pemulihan dan meningkatkan penyembuhan. Penelitian di bidang ini masih terus berlanjut, tetapi tirai telah diangkat. Ada intervensi terapi farmakologis dan nonfarmakologis yang menjanjikan, dan ada banyak perubahan gaya hidup yang dapat Anda mulai hari ini.