Waspada, Kasus Infeksi Usus Clostridium difficile Meningkat Tajam

Kasus usus berulang yang disebabkan Clostridium difficile meningkat tajam di Amerika Serikat, demikian bunyi studi terbaru yang diterbitkan di jurnal Annals of Internal Medicine pada tanggal 4 Juli 2017. Menurut penelitian University of Pennsylvania , ini menyerang sekitar 500 ribu orang setiap tahun, menyebabkan puluhan ribu kematian, dan menghabiskan sistem di AS hingga 5 miliar dolar AS.

Clostridium difficile - www.avant-medical.com

Clostridium difficile - www.avant-medical.com

Sebuah tinjauan terhadap data asuransi kesehatan nasional AS menemukan bahwa kejadian infeksi berulang meningkat hampir mencapai 200 persen antara tahun 2001 hingga 2012. Sementara, untuk C. difficile biasa, insiden meningkat sekitar 40 persen di rentang waktu yang sama. Alasan kenaikan beberapa kasus C. difficile berulang memang masih tidak jelas, namun para periset mengatakan bahwa temuan tersebut menyoroti kebutuhan akan terapi baru.

C. difficile dapat menyebabkan , peradangan usus parah, dan dapat menyebabkan infeksi yang mematikan, terutama pada orang tua. Temuan tersebut juga menyebutkan bahwa pasien dengan multiple recurring C. difficile infection memang cenderung berusia lebih tua (usia rata-rata 56 tahun), lebih banyak dialami wanita, dan lebih cenderung menggunakan antibiotik, kortikosteroid, atau obat pereda asam.

memuat...

Pengobatan baru yang paling menjanjikan adalah dengan menggunakan transplantasi mikrobiota fecal. Dalam prosedur tersebut, bakteri usus yang berguna ditransfer ke saluran pencernaan pasien untuk mengembalikan keseimbangan yang membuatnya lebih mudah melawan infeksi. Sementara transplantasi tinja ini menunjukkan sebuah ‘janji’ dalam studi kecil, namun mereka belum dievaluasi secara menyeluruh, demikian catatan para penulis penelitian.

“Peningkatan kasus C. difficile yang diobati dengan beberapa antibiotik memberi sinyal meningkatnya permintaan akan transplantasi mikrobiota feses di Amerika Serikat,” kata penulis senior studi, Dr. James Lewis, yang juga profesor gastroenterology  dan sarjana senior di Center for Clinical Epidemiology and Biostatistics. “Meskipun kita tahu bahwa transplantasi mikrobiota fecal pada umumnya aman dan dalam jangka pendek, namun kita perlu menetapkan keamanan jangka panjang dari prosedur ini.”

Bagi yang belum tahu mengenai ini, Clostridium difficile adalah bakteri yang menyebabkan seperti diare sampai peradangan yang berbahaya (pembengkakan) pada usus besar. Infeksi biasanya muncul setelah penggunaan antibiotik dan merupakan paling umum ketika orang berada di rumah sakit.

Penyakit ini dapat ditandai dengan -gejala seperti diare berair sekitar 10 sampai 15 kali sehari, keram dan di perut yang dapat memburuk, dan gejala lainnya termasuk demam, darah atau nanah di dalam kotoran, mual, dehidrasi, hilangnya nafsu makan, dan berat badan yang cenderung menurun. Penyakit yang lebih parah berarti terjadi peradangan pada usus besar atau bagian jaringan usus besar yang dapat berdarah atau bernanah.

Penting:   Lakukan Lima Pilar Tata Laksana DM Tipe-1, Pertahankan Kualitas Hidup Anak Diabetes
author

Leave a reply "Waspada, Kasus Infeksi Usus Clostridium difficile Meningkat Tajam"