Diabetes merupakan salah satu penyakit yang semakin sering menyerang manusia. Selain terlalu banyak mengonsumsi gula, malas sarapan, kebiasaan merokok, malas berolahraga, hingga kurang tidur, merupakan beberapa hal yang bisa menyebabkan gangguan ini. Nah, penelitian terbaru menunjukkan, bahwa polusi udara mungkin juga dapat meningkatkan risiko diabetes, bahkan pada tingkat yang dianggap aman.
“Penelitian kami menunjukkan hubungan yang signifikan antara polusi udara dan diabetes secara global,” kata penulis senior studi, Dr. Ziyad Al-Aly, yang juga merupakan asisten profesor kedokteran di Universitas Washington di St. Louis. “Kami menemukan peningkatan risiko, bahkan pada tingkat rendah polusi udara yang saat ini dianggap aman oleh Badan Perlindungan Lingkungan AS dan Organisasi Kesehatan Dunia.”
Ia menambahkan, studi ini penting karena banyak kelompok industri yang berpendapat bahwa level saat ini terlalu ketat dan harus lebih longgar. Padahal, bukti menunjukkan bahwa level saat ini masih belum cukup aman dan perlu diperketat. Meski temuan tersebut tidak membuktikan bahwa polusi udara menyebabkan diabetes, namun para peneliti menyarankan bahwa mengurangi polusi udara dapat mengurangi tingkat diabetes di negara-negara dengan tingkat pencemaran udara yang lebih tinggi dan lebih rendah.
Dalam studi yang dimuat di t The Lancet Planetary Health pada Juni 2018 tersebut, para peneliti memperkirakan bahwa polusi udara berkontribusi pada 3,2 juta kasus diabetes baru di seluruh dunia pada tahun 2016, atau sekitar 14 persen dari semua kasus baru tahun itu. Mereka juga memperkirakan bahwa 8,2 juta tahun hidup sehat hilang di seluruh dunia pada tahun 2016 karena diabetes yang terkait polusi. Di AS sendiri, polusi udara dikaitkan dengan 150 ribu kasus baru diabetes per tahun dan 350 ribu tahun hidup sehat hilang setiap tahun, laporan menambahkan.
Diabetes telah memengaruhi lebih dari 420 juta orang di seluruh dunia dan 30 juta orang di Negeri Paman Sam. Penyebab utama diabetes tipe 2 termasuk diet yang tidak sehat, tidak aktif dan obesitas, tetapi penelitian ini menyoroti pentingnya polusi udara luar ruangan. Diyakini bahwa polusi udara mengurangi produksi insulin dan memicu peradangan, mencegah tubuh dari mengubah gula darah menjadi energi yang dibutuhkan tubuh untuk menjaga kesehatan, jelas para peneliti. Penelitian sebelumnya telah mengaitkan polusi udara dengan penyakit jantung, stroke, kanker, dan penyakit ginjal.