Menurut WHO, siklus menstruasi, penanda kesuburan, dimulai sejak usia 12 tahun. Tetapi, kalau masa kesuburan itu terlalu panjang, risiko terkena kanker payudara ikut meningkat.
Normalnya, perempuan mempunyai rentang kesuburan sekitar 43 tahun. Yakni, saat menstruasi pertama hingga menopause di usia 55. Nah, ketika menstruasi dimulai sangat dini, jauh sebelum umur 12 tahun, paparan hormon estrogen yang diterima perempuan akan sangat panjang. "Risiko kanker payudara malah tinggi," kata dr Jacob Oktavianus Syauta SpB FICS. Dokter Bob, sapaannya, menjelaskan bahwa salah satu penyulut breast cancer adalah hormon estrogen tersebut.
Untuk itu, seiring dengan semakin dininya masa menstruasi, pendidikan untuk anak-anak perempuan juga harus kian dimantapkan. Mereka harus dijelaskan secara lengkap mengenai kesehatan terkait dengan hormon-hormon reproduksi. Jika perlu, dilakukan screening. Baik secara mandiri maupun melalui dokter terkait dengan kesehatan payudara. Sebab, jika lebih awal diketahui, penyakit itu lebih awal pula diobati.
Dokter yang berpraktik di RS Onkologi Surabaya tersebut juga menuturkan bahwa masih banyak perempuan yang ogah berobat saat sudah didiagnosis terkena kanker payudara. "Mereka bilang takut. Mereka takut kemo dan hilang payudaranya," ungkapnya. Padahal, kalau penyakit itu diketahui sejak awal, pengobatan bisa lebih mudah dan tanpa harus memangkas payudara. (bir/c20/dos/jpnn)